🃏 An Naba Ayat 31 40

AnNaba'. QS. An-Naba' Ayat 40. 40. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (orang kafir) azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, “Alangkah baiknya Juz30 Surah An Naba' (Berita Besar) Surah ke-78. 40 ayat. Makkiyyah بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi. Terjemah Surat An Naba’ Ayat 31-36. 31. Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, 32. (yaitu) kebun-kebun dan Surat An-Naba’ Ayat 36. جَزَاءً مِنْ رَبِّكَ عَطَاءً حِسَابًا. Sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak, Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Baca Tafsir Ibn Kathir untuk Ayat 38 Surah An-Naba. Pengaturan. Anda sedang membaca tafsir untuk sekelompok ayat dari 78:37 hingga 78:40. 31 Luqman. 32 As-Sajdah. 33 Al-Ahzab. 34 Saba. 35 Fatir. 36 Ya-Sin. 37 As-Saffat. 38 Sad. 39 Az-Zumar. 40 Ghafir. 41 Fussilat. 42 Ash-Shuraa. 43 Az-Zukhruf. 44 Ad MenghafalSurah An Naba Bagian 4 Ayat 31-40. Desember 16, 2019 oleh Uwais Al Qarni. Menghafal Surah An Naba Bagian 3 Ayat 21-30. 3 Ciri Dzohir Waliyullah ,Kekasih Allah. Tinggalkan komentar Batalkan balasan. Anda harus masuk untuk berkomentar. Paling Populer. Ebook , Uncategorized . Download Kumpulan Buku Risa Saraswati PDF Lengkap & Sumber: Bimas Islam, Kementerian Agama RI. Selengkapnya. detikHikmah AL-Quran Online QS. An-Naba' tafsir Ayat 1. Kembali ke daftar surah. Pilih Surah. Ayat. SurahAn-Naba' berarti Berita Besar. Sumber terjemahan dan tafsir An-Naba' ayat 31 diambil dari Kemenag. Tafsir Surah 78 An-Naba' - النبأ Ayat ke-31. X. Terjemahan Mode Malam. Daftar Surah. Terakhir Dibaca Belum Ada. Click pada simbol untuk menandai. Please refer to Surah Naba ayat 31 which provides the complete commentary from verse 31 through 36. 40 < > X. skip_previous play_arrow skip_next. 0:00 / 0:00 . إِنَّآ أَنذَرْنَٰكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنظُرُ ٱلْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ ٱلْكَافِرُ يَٰلَيْتَنِى كُنتُ تُرَٰبًۢا Arab-Latin Innā anżarnākum 'ażābang qarībay yauma yanẓurul-mar`u mā qaddamat yadāhu wa yaqụlul-kāfiru yā laitanī kuntu turābāArtinya Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu hai orang kafir siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah". An-Naba 39 ✵ An-Nazi'at 1 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Mendalam Terkait Surat An-Naba Ayat 40 Paragraf di atas merupakan Surat An-Naba Ayat 40 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan beberapa penjelasan dari beragam mufassir terkait isi surat An-Naba ayat 40, sebagiannya seperti termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaSesungguhnya kami memperingatkan kalian dari azab di akhirat yang dekat yang pada saat itu setiap orang melihat apa yang dilakukan dan diusahakannya,amal baik atau amal buruk. Orang kafir berkata saat melihat beratnya hisab, ”seandainya dahulu aku menjadi tanah sehingga sekarang aku tidak dibangkitan.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram40. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kalian -wahai manusia- akan datangnya siksa yang dekat, pada Hari ketika seseorang melihat kepada apa yang telah dilakukannya di dunia. Dan orang kafir berangan-angan agar bisa terlepas dari siksa dengan mengatakan, “Alangkah baiknya seandainya aku menjadi debu seperti hewan-hewan yang dikatakan kepadanya pada hari Kiamat, "Jadilah debu".”📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah40. Kami -dengan keagungan dan kekuasaan Kami- telah memperingatkan kalian dari azab yang telah dekat kedatangannya, yaitu pada hari ketika setiap hamba melihat seluruh kebaikan dan keburukan yang telah dia kerjakan. Dan pada hari itu, orang yang mendustakan Allah akan berkata dan berharap seandainya dia tetap menjadi tanah dan tidak dibangkitkan. Akan tetapi itu tidak mungkin dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah40. يَوْمَ يَنظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya Yakni menyaksikan kebaikan atau keburukan yang telah ia lakukan. وَيَقُولُ الْكَافِرُ يٰلَيْتَنِى كُنتُ تُرٰبًۢاdan orang kafir berkata “Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah” Ia berharap untuk menjadi tanah saja, setelah menyaksikan berbagai azab yang Allah siapkan baginya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah40. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kalian wahai manusia, tentang adanya siksa di hari kiamat. Hari dimana setiap orang akan melihat segala perbuatannya, baik atau buruk. Orang kafir berkata “Seandainya aku kembali menjadi tanah saja, maka aku tidak akan mendapat azab ini.”📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kalian tentang azab yang dekat pada hari ketika manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya dan orang kafir berkata, “Oh, seandainya saja aku menjadi tanah.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H“sesungguhnya kami telah memperingatkan kepadamu hai orang kafir siksa yang dekat,” karena siksaan itu telah mendekat dan semua yang akan datang itu, “pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya.” Inilah yang menjadi perhatiannya dan yang membuatnya takut. Maka hendaklah ia memperhatikan apa yang telah diprbuat untuk keabadian nanti. “hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Al-Hasyr18 Dan selanjutnya, bila kebaikan yang didapatkan, maka hendaklah memuji Allah, dan bila tidak demikian, maka janganlah mencela siapa pun selain diri sendiri. Karena itulah orang-orang kafir kelak akan berharap agar mati saja, karena amat merugi dan menyesal. Semoga Allah menyelamatkan kita semua dari kekufuran dan seluruh keburukan, sesungguhnya Allah Maha Pemurah lagi Mahamulia.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah Komite Fatwa Majelis Ulama KSAPada ayati ini Allah kembali mengulangi peringatan-Nya tentang hari kiamat , Allah berfirman { إِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا } Jika kalian belum mempersiapkan diri untuk hari kiamat itu, maka azab yang telah kami kabarkan kepadamu sangatlah dekat, karena sesungguhnya hari itu pasti akan datang , dan setiap yang akan datang adalah deka . Azab itu sangatlah dekat, akan tetapi Allah merahasiakannya ketimbang mengabarkan demi kemaslahatan hambanya yaitu untuk melakukan amal shalilh, karena bukanlah menjadi kepentingan bagi kita kapan datangnya hari kiamat itu, dan kapan terjadinya, berapa lama lagi dunia ini akan bertahan ? , semua pertanyaan-pertanyaan itu tidaklah penting bagi kita, akan tetapi yang menjadi maslahat bagi diri kita adalah bagaimana kita memperbanyak melakukan amalan kebaikan , { إِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا } kapan ? { يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ } yaitu pada hari ketika manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh tangannya, apakah itu perbuatan baik ataupun buruk, setiap insan akan berdiri dihadapan tuhannya pada hari kiamat dengan membawa segala amal perbuatannya, setiap amal perbuatan akan di hisab baik yang shalih ataupun yang buruk, maka pada saat itu kalian akan menyaksikan bagaimana amalan kalian di hisab dan kalian tidak bisa mengingkarinya, Allah ta'ala berfirman { وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَٰذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا ۚ وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا ۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا } Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya, dan mereka berkata “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada tertulis. Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun”. Surat Alkahf 49 , dan Allah juga berkata { يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا } Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan dimukanya, begitu juga kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh , Surat Ali-Imran 30 , { يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ } Setiap manusia akan menyaksikan apa yang telah diperbuat oleh tanganya ketika didunia, dan bukan apa yang telah diperbuat oleh tangan orang lain, tidak pula ia membawa keburukan dari orang lain, serta tidak diberikan kepadanya dari kebaikan orang lain, setiap hamba akan bersama dengan amalannya sendiri. { مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ } apa yang telah diperbuat oleh tangannya, maka tidaklah mereka akan di zholimi dengan azab karena kemaksiatan yang belum ia perbuat ataupun disebabkan oleh kemaksiatan orang lain, Allah berfirman { وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ } dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain [ Al-An'am 164 ] . { يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا } pada hari ketika orang-orang kafir menyaksikan apa yang telah diperbuat oleh tangannya, yaitu kekufuran dan kesesatan serta kemaksiatan-kemaksiatan lainnya, mereka berkata { يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا } seandainya dahulu aku menjadi tanah sehingga sekarang aku tidak dibangkitan, dan pastinya aku tidak akan betemu dengan azab ini, inilah harapan mereka, akan tetapi itu tidak bermanfaat bagi mereka, harapan yang mustahil akan terjadi. Dan dikatakan dalam riwayat lain orang-orang kafir mengatakan hal itu ketika mereka menyaksikan Allah membangkitkan binatang-binatang yang telah mati, karena sesungguhnya bintang juga akan dibangkitkan dari kematian, sebagaimana yang Allah katakan { وَإِذَا الْوُحُوشُ حُشِرَتْ } Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, binatang-binatang itu akan dikumpulkan pada hari kiamat agar allah melakukan qishas untuk sebagian darinya atas sebagian yang lain, maka kambing tak bertanduk membalas kambing yang bertanduk dengan menanduknya, kemudian dikatakan kepadanya berubahlah menjadi tanah, maka tiada baginya surga dan juga neraka; dan ketika itu berkatalah orang-orang kafir { يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا } , seandainya dahulu aku menjadi tanah, itulah harapan mereka yang mustahil akan terjadi, karena mereka telah menyia-nyiakan umur mereka, dan telah menyia-nyiakan akhirat mereka . Pada ayat-ayat yang telah dijelaskan adalah merupakan balasan untuk orang-orang yang beriman dan juga untuk mereka yang telah kufur kepada Allah, dan sesungguhnya itu akan sangat dekat, maka hedaklah kita mempersiapkan diri untuk menghadapi peristiwa itu dan bukan justru menjauh dan menghindar dari apa yang harus kita lakukan untuk bertemu dengan hari yang dijanjikan itu. Setiap insan yang bernyawa akan mati, dan kematian adalah merupakan bagian dari peristiwa kiamat, karena kiamat itu ada dua bagian Kiamat kecil yaitu kematian. Dan kiamat besar yaitu kebangkitan setelah kematian. Setiap jiwa yang mati pasti akan bertemu dengan kenyataan dari perkataan ini, akan bertemu dengan janji yang telah Allah janjikan untuk hambanya, sejak dia mati maka itulah awal dari pertemuan itu, orang beriman akan berjumpa dengan kematian itu dan mereka akan diberitakan kepadanya kabar gembira, berbeda halnya dengan orang kafir, mereka juga akan mengadapi kematian akan tetapi setelah itu mereka akan disiksa dengan azazb yang sangat pedih, dan mereka mengharapkan adanya kembali kehidupan didunia, akan tetapi itu tidak mungkin terjadi, karena tidak ada lagi peristiwa lain kecuali penghakiman atas amal perbuatan yang dilakukan ketikan didunia. Bukankah Allah telah menjelaskan segala sesuatu dengan jelas, dan telah memberikan bukti-bukti aka kebanarannya, dan Allah telah memberikan mereka kelekuasaan untuk melakukan amal kebaikan, akan tetapi mereka menyia-nyiakan itu semua, Allah berfirman { وَلَوْ رُدُّوا لَعَادُوا لِمَا نُهُوا عَنْهُ } Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. , dan Allah mengetahui akan hal itu, dan itu dikarenakan hati mereka yang telah rusak, dan jika hati telah rusak maka tiada lagi upaya untuk melakukannya, dan tentunya mereka akan berbohong, sebagaimana yang Allah katakan { وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ ، بَلْ بَدَا لَهُمْ مَا كَانُوا يُخْفُونَ مِنْ قَبْلُ ۖ وَلَوْ رُدُّوا لَعَادُوا لِمَا نُهُوا عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ } Dan jika kamu Muhammad melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata “Kiranya kami dikembalikan ke dunia dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman”, tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan , Tetapi sebenarnya telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka. [ Al-An'an 27, 28 ] . Orang beriman tentunya telah mempersiapkan dirinya untuk mengahadapi nperistiwa hari kiamat, dan tidak seharusnya ia mengikuti apa yang orang lakukan, dengan mengatakan bukankah ini juga dilakukan orang lain ? . Sesunguhnya orang lain tidak akan memberikan kamu manfaat ketika peristiwa kiamat itu terjadi, dan kamu tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada diri mu dihari kiamat kecuali dari apa yang telah kamu perbuat, juga kamu tidak mengetaui tentang nasib orang lain, azab ataupun kenikmatan yang ia dapatkan, semuanya hanyalah tentang diri kamu saja, Allah berfirman { وَلَنْ يَنْفَعَكُمُ الْيَوْمَ إِذْ ظَلَمْتُمْ أَنَّكُمْ فِي الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ } Harapanmu itu sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya dirimu sendiri. Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu. ketika didunia kamu melihat orang-orang yang mendapat hukuman, dan hukuman itu bisa menjadi ringan dengan bantuan orang lain, itu didunia, akan tapi diakhirat itu semua tidak lagi bermanfaat . Semoga Allah menjaga kita semua.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 Hإِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا “Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu hai orang kafir siksa yang dekat,” Maknanya Kami ancam kalian dengan siksa yang dekat yaitu hari kiamat. Hari kiamat itu dekat walau pun dunia ini masih tersisa jutaan tahun lagi, sungguh ia dekat كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا “Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal di dunia melainkan sebentar saja di waktu sore atau pagi hari.”QS. An-Nazi’at 46 Azab yang Allah jadikan sebagai ancaman bagi kita ini sangat dekat, tidak ada jarak antara seorang insan dengannya kecuali kematiannya, sedang setiap insan tidak akan tahu kapan ia akan meninggal dunia, terkadang di waktu subuh masih hidup namun di sore hari dia telah tiada, atau di sore hari masih hidup namun di pagi harinya ia telah tiada. Oleh karena itu hendaknya kita memperkuat tekad dalam perbuatan-perbuatan kita,dan mengisi kesempatan hidup ini sebelum kesempatan ini pergi. يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ “pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya;” Maknanya adalah semua orang akan melihat apa-apa yang telah diperbuat kedua tangannya, yakni yang telah diperbuat di dunia, mengambil catatan amalannya dan mengetahui akhir perjalanannya اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu”QS. Al-Isra 14 Orang-orang kafir akan mengatakan karena saking ngerinya yang ia lihat dan yang ia saksikan berupa siksaan يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا “Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah” maknanya Andai saja aku tidak diciptakan, atau andai aku tidak dibangkitkan, atau jika melihat binatang-binatang ternak yang telah Allah adili di antara mereka, kemudian Allah mengatakan Jadilah tanah, maka binatang itu menjadi tanah, ia berangan-angan seperti binatang ternak. Firman-Nya tentang ucapan orang kafir كُنْتُ تُرَابًا “aku dahulu adalah tanah” memiliki tiga kemungkinan makna Pertama aduhai, andai saja aku dulu adalah tanah, tidak tercipta menjadi manusia, karena manusia diciptakan dengan tanah. Kedua Aduhai, anda saja aku dulu adalah tanah sehingga tidak akan dibangkitkan, maksudnya aku tanah diliang kubur. Ketiga Jika ia melihat binatang-binatang ternak yang telah Allah adili di antara mereka, Allah berkata pada mereka, jadilah tanah, maka mereka menjadi tanah, ia mengatakan andai saja aku pun menjadi tanah seperti binatang-binatang ternak itu wallaahu A’lam. Sampai disini selesai tafsir surat An-Naba, di dalamnya mengandung banyak peringtan, hikmah dan tanda-tanda kekuasaan Allah Azza Wa Jalla, yang harus diyakini dan diimani. Kita memohon kepada Allah Agar memberikan manfaat bagi kita semua dengan kitab-Nya, dan menjadikannya sebagai peringatan bagi hati-hati kita, sebagai obat bagi apa-apa yang ada di dalam hati, sesungguhnya ia Maha Pemberi lagi Maha dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat An-Naba ayat 40 Dan ketahuilah oleh mu wahai manusia ! Bahwasanya Allah di atas ketinggian-Nya memperingatkan kalian dengan adzab-Nya yang sungguh sangat dekat, dan adazab ini akan datang pada hari kiamat, yaitu hari dimana manusia melihat kejadian yang telah berlalu dari kebaikan, atau keburukan yang telah tercatan di lembaran-lembaran amalan seorang hamba. Pada saat itu seorang kafir akan mengeluh dengan kerasnya adzab yang akan menimpanya dan pada saat ia melihat adzab sudah di depan mata dengan berkata Seandainya aku tidaklah diciptakan dan juga dibangkitkan; Seandainya diri ini dikembalikan sebagaimana tanah sebagaimana para binatang itu. Setelah di hisab amalannya satu per satu dari mereka orang kafir mereka berkata Jadikanlah aku tanah saja wahai Tuhan ku.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, hari Kiamat. Hal itu, karena setiap yang akan datang adalah dekat. Oleh karena itu, sebelum ia bersedih karena melihat perbuatannya di akhirat, maka hendaknya ia melihat perbuatan yang dilakukannya sekarang sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Terj. Al Hasyr 18 Jika ia mendapatkan kebaikan, maka hendaklah ia memuji Allah. Tetapi, jika yang ia dapatkan selain itu, maka janganlah ia cela kecuali dirinya. Sehingga aku tidak diazab. Orang kafir mengucapkan seperti ini ketika Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman kepada hewan setelah hewan-hewan itu membalas satu sama lain melakukan qishas, “Jadilah tanah.”📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naba Ayat 40Wahai manusia, sesungguhnya kami telah memperingatkan kepadamu azab di akhirat yang waktunya sungguh sangat dekat dan segera tiba, yaitu pada hari ketika manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, oleh dirinya sendiri, dan orang kafir berkata dengan penuh penyesalan, 'alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah, bukan menjadi manusia yang mendapat taklif agama, niscaya aku tidak dihadapkan pada pertanggungjawaban atas perbuatanku sebagaimana yang aku hadapi hari ini. "1-5. Allah memulai surah ini dengan sumpah demi malaikat yang diberinya tugas berat. Di antara tujuannya adalah agar manusia menghayati peran-peran tersebut dalam kehidupan. Demi malaikat yang mencabut nyawa kaum kafir dengan keras dan kasar sebagai tanda kegeraman para malaikat itu terhadap mereka. Demi malaikat yang mencabut nyawa orang mukmin dengan halus dan lemah lembut sebagai tanda simpati para malaikat itu kepada mereka. Malaikat mencabut nyawa mereka sambil berkata, 'wahai jiwa yang tenang, kembalilah ke tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. ' demi malaikat yang turun dari langit dengan cepat untuk melaksanakan tugas dari Allah sembari selalu bertasbih menyucikan Allah dan mengagungkannya sepanjang waktu, dan demi malaikat yang mendahului yang lain dengan kencang, cepat, dan cekatan untuk melakukan tugas-tugasnya tanpa mengulur waktu, dan demi malaikat yang mengatur urusan dunia, seperti pengisaran angin, turunnya hujan, dan sebagainya sesuai perintah dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangItulah bermacam penjabaran dari beragam ulama tafsir terhadap isi dan arti surat An-Naba ayat 40 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa faidah untuk kita semua. Sokonglah dakwah kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan Link Banyak Dibaca Nikmati banyak konten yang banyak dibaca, seperti surat/ayat Ali Imran, Al-Baqarah 83, Yunus 40-41, Al-Baqarah 286, At-Takatsur, Al-Hujurat 12. Termasuk Al-Ma’idah 2, Al-Mujadalah 11, Asy-Syams, Al-Isra 23, An-Nur 2, Az-Zalzalah. Ali ImranAl-Baqarah 83Yunus 40-41Al-Baqarah 286At-TakatsurAl-Hujurat 12Al-Ma’idah 2Al-Mujadalah 11Asy-SyamsAl-Isra 23An-Nur 2Az-Zalzalah Pencarian surah an nisa ayat 146, hadits fitnah, surat al kautsar artinya, surat al-fath, surat an nas beserta artinya Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah SURAT AN-NABA’ AYAT 31 – 40 إِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًا. حَدَآئِقَ وَأَعْنَابًا. وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا. وَكَأْسًا دِهَاقًا. لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا كِذَّابًا. جَزَآءً مِّنْ رَبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا. رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًا. يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلَآئِكَةُ صَفًّا لَا يَتَكَلَّمُوْنَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا. ذَلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ فَمَنْ شَآءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ مَآبًا. إِنَّآ أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرَابًا ”31 Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa akan mendapatkan kemenangan. 32 Yaitu kebun-kebun dan buah anggur. 33 Gadis-gadis remaja yang sebaya. 34 Gelas-gelas yang penuh berisi minuman. 35 Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan dusta. 36 Sebagai balasan dari Rabb-mu dan pemberian yang cukup banyak. 37 Rabb yang memelihara langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya, yaitu; Allah Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan-Nya. 38 Pada hari ketika Ruh dan para Malaikat berdiri berbaris-baris, mereka tidak berkata-kata kecuali yang telah diizinkan oleh Rabb Yang Maha Pemurah, dan ia mengucapkan perkataan yang benar. 39 Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia akan menempuh jalan kembali kepada Rabb-nya. 40 Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kalian akan datangnya siksaan yang dekat. Pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, dan orang kafir berkata, “Seandainya aku dahulu adalah tanah.”[1] TAFSIR SURAT AN-NABA’ AYAT 31 – 40 إِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًا ”Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa akan mendapatkan kemenangan.” Maknanya adalah; sesungguhnya orang-orang yang melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dan menjauhi larangan-Nya, maka mereka akan mendapatkan kemenangan dan keberuntungan di tempat tinggalnya dan pada hari-hari mereka di Surga,[2] serta akan dijauhkan dari Neraka.[3] حَدَآئِقَ وَأَعْنَابًا ”Yaitu kebun-kebun dan buah anggur.” Maknanya adalah; dalam kemenangan tersebut mereka mendapatkan kebun-kebun yang dipenuhi dengan berbagai macam tumbuhan yang lebat yang dihiasi dengan buah-buahan, dan buah anggur yang terpancar di antara mata air. Buah anggur disebutkan secara khusus karena ia termasuk buah yang paling bagus dan paling banyak tumbuh di kebun tersebut.[4] وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا ”Gadis-gadis remaja yang sebaya.” Maknanya adalah; di dalamnya mereka akan mendapatkan isteri-isteri yang mereka inginkan, yang usia gadis-gadis tersebut saling berdekatan.[5] وَكَأْسًا دِهَاقًا ”Gelas-gelas yang penuh berisi minuman.” Maknanya adalah; gelas-gelas yang penuh berisi minuman khamer yang lezat untuk diminum.[6] لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا كِذَّابًا ”Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan dusta.” Maknanya adalah; di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang tidak bermanfaat dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa.[7] جَزَآءً مِّنْ رَبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا ”Sebagai balasan dari Rabb-mu dan pemberian yang cukup banyak.” Maknanya adalah; sebagai balasan dari Rabb-mu dan pemberian yang cukup banyak, karena amal perbuatanmu sesuai dengan bimbingan Allah Subhanahu wa Ta’ala.[8] رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًا ”Rabb yang memelihara langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya, yaitu; Allah Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan-Nya.” Maknanya adalah; Allah Rabb yang memelihara langit, bumi dan apa yang ada di antara keduanya, Yang Maha Pemurah, yang rahmat-Nya meliputi segala sesuatu. Tidak ada seorang pun yang mampu memulai berbicara dengan-Nya, kecuali yang mendapat izin-Nya.[9] يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلَآئِكَةُ صَفًّا لَا يَتَكَلَّمُوْنَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ”Pada hari ketika Ruh dan para Malaikat berdiri berbaris-baris, mereka tidak berkata-kata kecuali yang telah diizinkan oleh Rabb Yang Maha Pemurah, dan ia mengucapkan perkataan yang benar.” Maknanya adalah; pada hari ketika Malaikat Jibril alaihis salam dan para Malaikat yang lainnya berdiri berbaris-baris dalam keadaan tunduk kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,[10] mereka tidak berkata-kata baik Malaikat atau selain mereka, kecuali yang telah diizinkan oleh Rabb Yang Maha Pemurah, dan ia mengucapkan perkataan yang benar yang sesuai dengan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.[11] ذَلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ فَمَنْ شَآءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ مَآبًا ”Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya akan ia menempuh jalan kembali kepada Rabb-nya.” Maknanya adalah; itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia akan menempuh jalan kembali kepada Rabb-nya dengan melakukan amal shalih,[12] agar selamat dari siksaan di akhirat.[13] إِنَّآ أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرَابًا ”Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kalian akan datangnya siksaan yang dekat. Pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, dan orang kafir berkata, “Seandainya aku dahulu adalah tanah.” Maknanya adalah; sesungguhnya Kami telah memperingatkan kalian akan datangnya Hari Kiamat yang sudah dekat.[14] Pada hari itu manusia akan melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, yang baik maupun yang buruk, yang awal maupun yang akhir,[15] dan orang kafir berkata, “Seandainya aku dahulu adalah tanah, yang tidak diciptakan dan yang tidak dibangkitkan.”[16] [1] QS. An-Naba’ 31 – 40. [2] Tafsirul Qur’anil Karim Juz Amma, 34. [3] Taisirul Karimir Rahman, 907. [4] Taisirul Karimir Rahman, 907. [5] Taisirul Karimir Rahman, 907. [6] Taisirul Karimir Rahman, 907. [7] Taisirul Karimir Rahman, 907. [8] Taisirul Karimir Rahman, 907. [9] Tafsirul Qur’anil ’Azhim, 1680. [10] Taisirul Karimir Rahman, 908. [11] Tafsirul Qur’anil Karim Juz Amma, 36. [12] Zubdatut Tafsir, 583. [13] Tafsirul Jalalain, 594. [14] Tafsirul Qur’anil Karim Juz Amma, 37. [15] Tafsirul Qur’anil Azhim, 1681. [16] Tafsirul Qur’anil Karim Juz Amma, 38. Assalaamu’alaikum, Hallo sobat pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat An Naba ayat 31-40. Pada artikel sebelumnya sudah dibagikan tajwid surat An Naba ayat 21-30. Dalam surat An Naba ayat 31-40 terdapat Ghunnah, Mad Thabi’i, Mad Iwadl, Mad Wajib Muttashil dan sebagainya. tajwid surat an naba ayat 31-40 Silahkan baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui hukum tajwid secara lengkap. اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَا زًا ۙ inna lil-muttaqiina mafaazaa “Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,” QS. An-Naba’ 78 Ayat 31 حَدَآئِقَ وَاَ عْنَا بًا ۙ hadaaa`iqo wa a’naabaa “yaitu kebun-kebun dan buah anggur,” QS. An-Naba’ 78 Ayat 32 وَّكَوَا عِبَ اَتْرَا بًا ۙ wa kawaa’iba atroobaa “gadis-gadis remaja yang sebaya,” QS. An-Naba’ 78 Ayat 33 وَّكَأْسًا دِهَا قًا ۗ wa ka`sang dihaaqoo “dan gelas-gelas yang penuh berisi minuman.” QS. An-Naba’ 78 Ayat 34 لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَـغْوًا وَّلَا كِذّٰبًا ۚ laa yasma’uuna fiihaa laghwaw wa laa kizzaabaa “Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun perkataan dusta.” QS. An-Naba’ 78 Ayat 35 جَزَآءً مِّنْ رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَا بًا ۙ jazaaa`am mir robbika athooo`an hisaabaa “Sebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu,” QS. An-Naba’ 78 Ayat 36 رَّبِّ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَا بًا ۚ robbis-samaawaati wal-ardhi wa maa bainahumar-rohmaani laa yamlikuuna min-hu khithoobaa “Tuhan yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pengasih, mereka tidak mampu berbicara dengan Dia.” QS. An-Naba’ 78 Ayat 37 يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَا لْمَلٰٓئِكَةُ صَفًّا ۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَا لَ صَوَا بًا yauma yaquumur-ruuhu wal-malaaa`ikatu shoffal laa yatakallamuuna illaa man azina lahur-rohmaanu wa qoola showaabaa “Pada hari, ketika roh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar.” QS. An-Naba’ 78 Ayat 38 ذٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَـقُّ ۚ فَمَنْ شَآءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰ بًا zaalikal-yaumul-haqq, fa mang syaaa`attakhoza ilaa robbihii ma`aabaa “Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.” QS. An-Naba’ 78 Ayat 39 اِنَّاۤ اَنْذَرْنٰـكُمْ عَذَا بًا قَرِيْبًا ۙ يَّوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدٰهُ وَيَقُوْلُ الْـكٰفِرُ يٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرٰبًا innaaa angzarnaakum azaabang qoriibay yauma yangzhurul-mar`u maa qoddamat yadaahu wa yaquulul-kaafiru yaa laitanii kungtu turoobaa “Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu orang kafir azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.” QS. An-Naba’ 78 Ayat 40 Ayat 31 اِنَّ Ini adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membacanya adalah huruf nun-nya harus didengungkan antara 2-3 harakat. لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَا زًا ۙ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad Thabi’i, sebab huruf ya disukun oleh kasrah dan alif disukun oleh fathah. Mad Iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah dibaca waqaf. Ayat 32 حَدَآئِقَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad Wajib Muttashil, sebab Mad Thabi’i Alif difathah bertemu Hamzah dalam 1 kata, panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat. وَاَ عْنَا بًا ۙ Nama tajwid diatas adalah Mad Thabi’i, sebab huruf alif didahului oleh fathah, panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. Mad Iwadl bila waqaf, sebab huruf alif ditanwin fathah dibaca waqaf, cara membaca dan panjangnya sama seperti mad thabi’i. Ayat 33 وَّكَوَا عِبَ Tajwid diatas adalah mad thabi’i, sebab huruf alif difathah. اَتْرَا بًا ۙ Tajwid pada kata diatas adalah Huruf Ta sukun dibaca hames. Ra dibaca tafkhim/tebal sebab berharakat fathah. Mad thabi’i, sebab huruf alif difathah. Mad Iwadl, sebab alif tanwin fathah dibaca waqaf. Ayat 34 وَّكَأْسًا دِهَا قًا ۗ Tajwid pada kalimat diatas adalah Ikhfa haqiqi, sebab tanwin fathah bertemu huruf Dal. Mad Thabi’i. Mad’Iwadl. Ayat 35 لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا Tjwid pada kalimat diatas adalah Mad Thabi’i, sebab Alif disukun oleh fathah. Wawu disukun oleh dlommah dan Ya disukun oleh kasrah. لَـغْوًا وَّ Nama tajwid diatas adalah Idgham Bighunnah, sebab tanwin bertemu huruf wawu. وَّلَا كِذّٰبًا ۚ Tajwid pada kata diatas adalah Mad Thabi’i dan Mad Iwadl. Ayat 36 جَزَآءً Ini adalah Mad Wajib Muttashil, sebab Mad Thabi’i bertemu hamzah dalam 1 kata. ءً مِّنْ رَّبِّكَ Nama tajwid diatas adalah Idgham Bighunnah, sebab tanwin bertemu huruf mim. Idgham Bila Ghunnah, sebab Nun sukun bertemu huruf Ra. Huruf Ra dibaca tafkhim, sebab berharakat fathah. عَطَآءً حِسَا بًا ۙ Nama tajwid diatas adalah Mad Wajib Muttashil. Idzhar Halqi, sebab tanwin bertemu huruf ha. Mad Thabi’i. Mad Iwadl. Ayat 37 رَّبِّ السَّمٰوٰتِ Tajwid pada kalimat diatas adalah Huruf Ra dibaca tafkhim, sebab berharakat fathah. Alif lam Syamsiyah, sebab alif lam bertemu huruf sin. Tandanya tasydid diatas huruf sin. Mad Ashli, sebab ada fathah berdiri, panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. وَا لْاَ رْضِ Hukum tajwid diatas adalah Alif Lam Qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf alif. Tandanya sukun diatas huruf lam. وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Mad Thabi’i, sebab alif difathah. Huruf lin/harfu layin, sebab huruf ya disukun oleh fathah. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam bertemu huruf ra. Huruf ra dibaca tafkhim. Mad ashli, karena ada fathah berdiri. لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَا بًا ۚ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Mad Thabi’i, sebab huruf alif disukun oleh fathah dan wawu disukun oleh dlommah. Idzhar halqi, sebab nun sukun bertemu huruf ha. Mad Iwadl, sebab alif tanwin fathah dibaca waqaf. Ayat 38 يَوْمَ Ini adalah huruf lin/harfu layin, sebab wawu disukun oleh fathah. يَقُوْمُ الرُّوْحُ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad Thabi’i, sebab huruf wawu disukun oleh dlommah. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam bertemu huruf ra. وَا لْمَلٰٓئِكَةُ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomaiyah, sebab alif lam bertemu huruf mim. Mad wajib muttashil, sebab mad ashli bertemu hamzah dalam 1 kata, panjangnya adalah 5 harakat atau 2 alif setengah. صَفًّا ۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ Tajwid pada kalimat diatas adalah Idgham Bila Ghunnah tidak dengung, sebab tanwin bertemu huruf lam. Mad thabi’i, sebab alif disukun oleh fathah dan wawu disukun oleh dlommah. اِلَّا مَنْ اَذِنَ Tajwid pada kalimat diatasa antara lain Mad thabi’i, sebab alif difathah. Idzhar halqi, sebab nun sukun bertemu huruf alif. لَهُ الرَّحْمٰنُ Nama tajwid diatas adalah Alif lam syamsiyah, sebab alif lam bertemu huruf Ra. Huruf ra dibaca tafkhim. Mad ashli, sebab ada fathah berdiri. وَقَا لَ صَوَا بًا Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i, sebab huruf alif disukun oleh fathah. Mad Iwadl, sebab alif tanwin fathah dibaca waqaf. Ayat 39 ذٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَـقُّ ۚ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad ashli, sebab ada fathah berdiri. Alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf ya. Huruf lin, sebab wawu disukun oleh fathah. Alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf ha. Qolqolah kubra bila waqaf, sebab huruf Qaf sukun karena diwaqafkan. Bila diwashal diteruskan maka tidak terjadi qolqolah. فَمَنْ شَآءَ اتَّخَذَ Tajwid pada kalimat diatas adalah Ikhfa haqiqi, sebab nun sukun bertemu huruf Syin. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i bertemu hamzah dalam 1 kata, dibaca dengan panjang 5 harakat. اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰ بًا Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad ashli, sebab fathah berdiri diatas huruf lam Mad Shilah Qashirah, sebab Ha dlomir Ha bulat berharakat kasrah berdiri dan tidak bertemu huruf alif, dibaca dengan panjang 1 alif 2 harakat. Mad badal, sebab huruf alif berharakat fathah berdiri, dibaca dengan panjang 1 alif. Mad Iwadl, sebab alif tanwin fathah dibaca waqaf. Ayat 40 اِنَّاۤ اَ Ini adalah Mad Jaiz Munfashil, sebab mad thabi’i bertemu alif pada lain kata, panjangnya antara 2-5 harakat. اَنْذَرْنٰـكُمْ Tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa haqiqi, sebab nun sukun bertemu huruf Dza. Mad ashli, sebab ada fathah berdiri. كُمْ عَ Ini adalah tajwid Idzhar Syafawi, sebab mim sukun bertemu huruf Ain, huruf mim tidak boleh dibaca dengung tetapi harus jelas. عَذَا بًا قَرِيْبًا ۙ يَّوْمَ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i, sebab huruf alif disukun oleh fathah. Ikhfa haqiqi, sebab tanwin bertemu huruf Qaf. Mad thabi’i, sebab huruf ya disukun oleh kasrah. Idgham Bighunnah, sebab tanwin bertemu huruf Ya. Huruf lin, sebab wawu disukun oleh fathah. يَنْظُرُ الْمَرْءُ Tajwid pada kalimat diatas adalah Ikhfa haqiqi, sebab nun sukun bertemu huruf Zho. Alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf mim. Huruf ra dibaca tafkhim, sebab disukun oleh fathah. مَا قَدَّمَتْ يَدٰهُ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i atau mad ashli, sebab alif disukun oleh fathah dan fathah berdiri diatas huruf Dal/ Huruf Ta sukun dibaca hames. وَيَقُوْلُ الْـكٰفِرُ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Mad ashli atau mad thabi’i, sebab huruf wawu disukun oleh dlommah dan fathah berdiri diatas huruf kaf. Alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf kaf. يٰلَيْتَنِيْ Tajwid pada kata diatas adalah Mad ashli, sebab fathah berdiri dan huruf ya disukun oleh kasrah. Huruf lin/harfu layin, sebab ya disukun oleh kasrah. كُنْتُ تُرٰبًا Tajwid pada kalimat diatas adalah Ikhfa haqiqi, sebab nun sukun bertemu huruf Ta. Huruf Ra dibaca tafkhim, sebab berharakat fathah. Mad ashli, sebab fathah berdiri. Mad Iwadl, sebab Alif tanwin fathah dibaca waqaf. Demikianlah uraian tajwid surat An Naba ayat 31-40, semoga bermanfaat. Ayat 31Ayat 32Ayat 33Ayat 34Ayat 35Ayat 36Ayat 37Ayat 38Ayat 39Ayat 40

an naba ayat 31 40